Dan malam, bulan, bintang. Dan matahari serta angin.
Kenapa malam merindukan matahari ?
aku juga tak tahu. kenapa malam ingin melihat matahari. padahal, jika malam bertemu matahari siang akan menjadi fajar... bukan lagi malam. tapi malam tetap merindukan matahari, seperti hujan merindukan pelangi.
mungkin, malam sudah lelah. lelah untuk selalu jadi malam. malam yang diam, tak difahami. malam yang diabaikan. mungkin malam ingin menjadi siang, agar dapat bersama mentari. agar setelah hujan, ia dapat melihat pelangi yang tak mungkin dilihat saat malam.
atau mungkin, malam iri. iri pada angin yang dapat bermanja pada matahari. bermain di sela teriknya siang. rasanya akan begitu teduh. atau kerana angin selalu mendatangi malam, bercerita tentang senangnya ia bersama matahari. bermain di tengah terik matahari. malam tak begitu. malam dan matahari tidak pernah diciptakan untuk bersama, selalu diciptakan untuk berbeza.
dan malam menyerah. menyerah kerana malam tahu, dia tak dapat teruskan lagi. dia tak dapat melangkahkan kaki, untuk meraih matahari yang hanya akan membakar dirinya. malam tak mampu.
sedang bulan, sedang bintang. bulan selalu di sisinya. tapi tak termiliki. bulan hanya hiasan, hiasan yang menemani malam... melewati kesepian tanpa batas. dan bintang, bintang hanya meminjamkan sedikit cahaya, agar malam kuat berdiri tak terlalu pekat. tapi tak cukup terang.
malam, aku malam.
akulah malam yang merindukan matahari.
matahari yang pernah meminjamkan, setitis cahaya.
biarpun bukan CINTA
Malaysian Ringgit Converter
Tiada ulasan:
Catat Ulasan