Khamis, April 1

ADAKAH AKU MUTIARA@BATU KUSAM YANG TIDAK BERNILAI..?



Suatu ketika seorang pencari batu berjalan di gunung yang sangat gersang dan melihat selonggok batu dengan warna coklat kusam yang telah diselimuti oleh lumut dan nampak luarnya relatif lapuk. Kemudian dengan sekuat tenaga pencari batu itu mengayunkan godamnya mengenai batu hingga mendapatkan bongkah batu sebesar kepala,
dan mula terlihat warna asli dari batu tersebut adalah putih.

Dibawanya batu itu ke rumahnya, dipotongnya dengan menggunakan alat pemotong batu, hingga percikan api hasil gesekan dengan batu itu sesekali terlihat. Dihaluskan permukaannya yang kasar dari batu tersebut dan digosok.

Siang dan malam, ia berusaha membuat sebentuk batu penghias cincin, dari warna batu yang putih dan kasar, berangsur-angsur menjadi putih, mengkilap dan licin. Pencari batu tersebut tahu betul kesempurnaan bentuk sebuah batu penghias cincin, akhirnya terciptalah sebuah batu yang bernilai.

PENGAJARAN CERITA
Sebenarnya alam memberikan berbagai pelajaran buat kita.Kita adalah sebongkah batu, kondisi lapuk, berlumut dan rapuh adalah keadaan kita yang tidak mampu melawan cubaan.

Pukulan penukul, gesekan alat pengilat, percikan api adalah gambaran dari cabaran yang datang untuk menimpa kita.Kadang kita menolak cabaran yang datang,tetapi sebenarnya cubaan tersebut adalah dari tuhan untuk membentuk kepribadian kita sehingga kita boleh dilihat bersinar.

Sekarang mari kita fikirkan, dimanakah posisi kita?
Apakah kita seketul batu yang tidak berharga?
Ataukah kita seketul batu yang sedang mengalami proses menjadi sebuah batu penghias cincin yang memiliki nilai yang mahal?

Tiada ulasan:

Catat Ulasan