Sabtu, September 11

KENALI RACUN DAN PENAWAR MASALAH DIRI KITA



Racun pertama : Menghindar
Gejalanya, lari dari kenyataan, mengabaikan tanggung jawab,
padahal dengan melarikan diri dari kenyataan

Antibodinya : Realitas
Cara : Berhentilah menipu diri. Jangan terlalu serius dalam
menghadapi masalah kerana rumah sakit jiwa sudah
dipenuhi pesakit yang selalu mengikuti kesedihannya dan
merasa lingkungannya menjadi sumber kecewa.
Jadi, selesaikan setiap masalah yang dihadapi
secara betul dan yakinilah
bahwa segala sesuatu yang terbaik .

Racun kedua : Ketakutan
Gejalanya, tidak yakin diri, tegang, cemas yang antara lain boleh
disebabkan kesulitan keuangan, konflik perkawinan,
kesulitan seksual.

Antibodinya : Keberanian
Cara : Hindari menjadi diri yang bergantung pada kecemasan.
Ingatlah 99 persen hal yang
kita cemaskan tidak pernah terjadi.
Keberanian adalah pertahanan diri paling ampuh.
Gunakan analisis intelektual dan carilah solusi masalah
melalui sikap mental yang benar.

Racun ketiga : Egoistis
materialistis, agresif, lebih suka meminta daripada memberi.

Antibodinya : Bersikap sosial.
Cara : Jangan mengeksploitasi teman.
Kebahagiaan akn diperoleh
apabila kita dapat menolong orang lain.
Perlu diketahui orang yang tidak mengharapkan apapun
dari orang lain adalah orang yang
tidak pernah merasa dikecewakan.

Racun keempat : Berfikiran Negetif
Gejalanya berhenti satu fasa, membuat diri kita
merasa jenuh, bosan, dan tidak bahagia.

Antibodinya : Ambisi
Cara : Teruslah hidup , ertinya kita terus
berimpian di masa depan kita.

Racun kelima : Rasa rendah diri
Gejala : Kehilangan keyakinan diri dan kepercayaan diri serta
merasa tidak memiliki kemampuan bersaing.

Antibodinya : Keyakinan diri.
Cara : Seseorang tidak akan menang bila sebelum
berperang yakin dirinya aka kalah.
Bila kita yakin akan kemampuan kita,
sebenarnya kita sudah mendapatkan separuh
dari target yang ingin kita raih.
Jadi, sukses berawal pada saat kita yakin
bahwa kita mampu mencapainya.

Racun keenam : Narsistik
Gejala : Kompleks superioritas, terlampau sombong, kebanggaan diri palsu.

Antibodinya : Rendah hati.
Cara : Orang yang sombong akan dengan
mudah kehilangan teman,
kerana tanpa kehadiran teman, kita tidak akan bahagia.
Hindari sikap sok tahu. Dengan rendah hati,
kita akan dengan sendirinya mau mendengar orang lain
sehingga peluang 50 persen sukses sudah kita raih.

Racun ketujuh : Mengasihani diri
Gejala : Kebiasaan menarik perhatian, suasana yang dominan,
murung, menghunjam diri, merasa menjadi
orang termalang di dunia.

Antibodinya : Sublimasi
Cara : Jangan membuat diri menjadi neurotik,
terpaku pada diri sendiri.
Lupakan masalah diri dan hindari untuk
berperilaku sentimentil dan terobsesi
terhadap ketergantungan kepada orang lain.

Racun kelapan : Sikap bermalas-malasan
Gejala : Apatis, , melamun,
dan menghabiskan waktu dengan
cara tidak produktif, merasa kesepian.

Antibodinya : Kerja
Cara : Buatlah diri kita untuk selalu mengikuti
jadual kerja yang sudah kita rencanakan sebelumnya
dengan cara aktif bekerja.
Hindari kecenderungan untuk membuat
keberadaaan kita menjadi tidak
bererti dan mengeluh tanpa henti.

Racun kesembilan : Sikap tidak toleran
Gejala : Fikiran picik, angkuh, antagonisme terhadap
agama tertentu, prasangka religius.

Antibodinya : Kontrol diri
Cara : Tenangkan emosi kita melalui seni mengontrol diri.
Amati mereka secara intelektual.
Tingkatkan kadar toleransi kita.

Racun kesepuluh : Kebencian
Gejala : Keinginan balas dendam, kejam, bengis.

Antibodinya : Cinta kasih
Cara : Hilangkan rasa benci.
Belajar memaafkan dan melupakan.
Kebencian merupakan salah satu emosi negatif
yang menjadi dasar dari rasa ketidakbahagiaan.
Orang yang memiliki rasa benci biasanya juga
membenci dirinya sendiri kerana membenci orang lain.
Satu-satunya yang dapat melenyapkan rasa benci adalah cinta.
Cinta kasih merupakan kekuatan hakiki
yang dapat dimiliki setiap orang.

Apa yang boleh kita pelajari dari petikan ini
semua orang nak bahagia
jarang kita mendengar
orang bercakap
ALANGKAH BAHAGIANYA
AKU TAK BAHAGIA.
kita kongsikan .

Tiada ulasan:

Catat Ulasan